Posted by : Unknown
PROPELER
SHAFT
Propeler shaft berfungsi
menghubungkan putaran dari transmisi ke defferensial. Transmisi dipasang pada
rangka, differensial dipasang pada axle yang ditunjang oleh pegas.
Universal
joint digunakan untuk memungkinkan terjadinya perpindahan tenaga dengan lembut
tanpa dipengaruhi oleh perubahan sudut. Slip Yoke berfungsi untuk mengibangi
adanya perubahan jarak antara transmisi dan differensial.
Ada
dua jenis propeler shaft :
aTipe
2 joint
bTipe
3 joint
c) Unversal
joint
Universal
jont dibagi menjadi 2 :
1) Hooke’s
jonit
Hooke’s joint ada 2
macam :
Ø Solid
bearing cup (dapat dibongkar)
Ø Sheel
bearing cup (tidak dapat dibongkar)
2) Flexible
joint
AXLE SHAFT
Sebagai
penerus putaran dari side gear ke roda.
Berdasarkan
sistem penopangan axle shaft diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1) HALF
FLOATING TYPE (setengah bebas memikul)
Pada
tipe ini bearing roda dipasang di antara axle houshing dan axle shaft. Roda
langsung dipasang pada ujung poros.
a) Keuntungan
:
Ø Kontruksi
sederhana
Ø Biaya
produksi murah
b) Kerugian
:
Ø Axle
shaft menjadi bengkok akibat berat kendaraan langsung dipikul oleh poros.
Ø Jika
patah roda tidak ada yang menahan.
2) THREE
QUARTER FLOATING (3/4 bebas memikul)
Bantalan
dipasang diantara axle houshing dengan wheel hub dan axle shaft, secara tidak
langsung azle shaft ikut memikul beban kendaraan.
a) Keuntungan
:
Ø Berat
kendaraan tidak semuanya diteruskan ke axle shaft sehingga axle shaft tidak
bengkok.
Ø Bila
terjadi axle shaft patah masih ditahan oleh bantalan.
b) Kerugian
:
Ø Akibat
adanya gaya gesek kesamping tetap menimbulakn kebengkokan
3) FULL
FLOATING ( bebas memikul)
Pada
tipe ini wheel hub terpasang kokoh pada axle sshaft melalui dua buah bantalan
dan axle shaft hanya befungsi untuk menggerakan roda.
a) Keuntungan
:
Ø Berat
kendaraan seluruhnya dipikul oleh axle houshing, sehingga axle tidak terjadi
bengkok.
Ø Gaya
kesamping juga tidak diteruskan ke axle
shaft.
Ø Faktor
keamanan lebih baik dan sanggup memikul beban berat.
b) Kerugian:
Biaya produksi mahal.
CARA
KERJA AXLE SHAFT MODEL RIGIT
Karena
bentuknya yang kaku sehingga pada saat kendaraan berjalan posisi bodi kendaraan
seolah-olah mengikuti gerakan axle shaft yang kaku.
a) Keuntungan
:
Ø Kontruksi
lebih kuat.
Ø Cocok
untuk kendaraan skala medium ke atas.
Ø Sanggup
menahan beban berat.
Ø Moment
yang dihasilkan besar.
b) Kerugian
:
Ø Suspensi
keras.
Ø Pada
saat kendaraan berjalan di jaln yang bergelombang kendaraan tidak stabil.
Ø Sudut
belok kecil.
AXLE
SHAFT MODEL INDEPENDENT
Tipe
ini sering digunakan pada kendaraan kecil. Karena disamping kontruksinya
ringan, juga mampu membuat sudut belok yang besar.
CARA
KERJA AXLE SHAFT MODEL INDEPENDENT
Dengan
dilengkapi CV joint maka pada saat kendaraan melaju di jalan yang begelombang,
posisi bodi kendaraan seakan-akan tidak terpengaruh oleh keadaan di jalan. CV
joint disamping bisan bergerak putar juga bisa memanjang, memendek dan membuat
sudut.
CONSTANT
VELOCITY JOINT
Berfungsi
sebagai penyetabil posisi kendaraan terutama pada jalan-jalan yang
bergelombang.
Komponen-komjponen
CV joint
- Ø Outer race.
- Ø Ball cage.
- Ø Inner race.
- Ø Stell ball.
CARA
KERJA VELOCITY JOINT PADA SAAT JALAN
LURUS
Pada saat ajlan lurus dan rata tenag
puatar dari differensial di teruskan oleh axle shaft melalaui inner race
houshing – steel ball – intermediate axle shaft – outer race houshing – roda.
Pada saat itu steel ball diam sehingga CV joiny tidak membentuk sudut.
CARA
KERJA VELOCITY JOINT PADA SAAT BERBELOK
Pada saat belok atau jalan tidak
rata tenaga putar dari differensial diteruskan oleh : inner race houshing –
steel ball – intermediate axle shaft – stell ball – outer racehoushing – roda .
diman pada saat itu disamping sebagiai penerus putaran dari intermediate shaft
steel ball juga bergerak pada inner race, sehingga CV joint mampu membuat sudut
yang memungkinkan kedudukan kendaraan menjadi stabil.
Blogger news
Blogger templates
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.